Minggu, 24 Januari 2016

KEBANYAKAN ORANG KURANG BAHAGIA WALAUPUN MEREKA MEMILIKI RENCANA



Siapa sih yang hidupnya mau mengalir begitu saja , saya pikir zaman semakin modern seperti ini semua orang memiliki rencana. Kalau kita melihat tokoh Islam yang sangat – sangat bagus dalam perencanaan dan patut sekali kita contoh  dia adalah Muhammad Alfatih.
Tahukan anda ?. .
 Muhammad Alfatih adalah sosok penakluk kota Konstatinopel. Beliau adalah Sultan dari Kerajaan Utsmani yang sangat terkenal pada masanya.Dari kecil beliau sudah di ajarkan berbagai bahasa , strategi peperangan melawan musuh yang menyerang dahulu , ilmu matematika dan lainnya. Pada usia 21 tahun Alfatih sudah lancar berbahasaArab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani, luar biasa!
Beberapa prestasi besar Muhammad Alfatih sepanjang hayatnya , adalah :
1.     Menaklukan Konstatinopel
2.     Menjadi Raja Utsmani
3.     Menaklukkan Bizantium
4.     membangun lebih dari 300 masjid, 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani. Peninggalannya yang paling terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’ Abu Ayyub al-Anshari
Kesuksesan tersebut bukan di dapat begitu saja , namun  dengan rencana yang matang. Salah satu yang terkenal dari beliau selain mampu memanajemen strategi peperangan ternyata beliau tidak pernah berhenti menjalankan Shalat Malam.
Muhammad Alfatih , siapa sangka ternyata beliau adalah orang yang di maksud Nabi Muhammad dalam sabdanya :

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الْاَمِيرُ اَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ قَالَ فَدَعَانِي مَسْلَمَةُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ فَسَاَلَنِي فَحَدَّثْتُهُ فَغَزَا الْقُسْطَنْطِينِيَّةَ
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”[1]

Hadits ini juga disebutkan oleh al-Hakim dalam Mustadraknya no. 8300 dan beliau menilai sahih sanad hadits tersebut, diikuti juga oleh adz-Dzahabi dalam Talkhis al-Mustadraknya. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabirnya : 1216. Al-Bukhari dalam at-Tarikh al-Kabirnya : 1760. Al-Haitsami juga menyebutkan dalam Majma’ az-Zawaidnya : 10384 dan mengatakan para perowinya tsiqah (terpercaya). Ibnu Abdil Barr juga menyebutkan dalam al-isti’abnya dan menilainya sanadnya hasan. As-Suyuthi juga menyebutkan hadits ini dalam al-Jami’ ash-Shagirnya : 7227 dan menilai hadits ini sahih.

So , kita kembali lagi kepada Cita – Cita. 
Saya yakin semua orang memilikinya alasannya mudah sebenarnya yakni karena mereka “Ingin” dan kata ingin ini muncul dalam hati atau heart. Cita – cita yang baik akan terlahir dari hati yang baik dan hati yang baik akan mengatakan kepada otak dengan cara yang baik , dan otak akan menyuruh semua anggota tubuh untuk melakukan apa yang di sampaikan oleh si hati tadi. Sehingga tubuh kita akan melakukan perjuangan untuk mengejar cita – cita tersebut.
Kebanyakan mereka kurang bahagia walau memiliki banyak rencana , mereka memiliki teknis dan cara sebagus – bagusnya namun kalau satu kunci ini tidak anda realisasikan hasilnya 0% apa kuncinya “Action Now !!akhirnya mereka tidak merasakan kebahagiaan.
Nah sekarang ,  Tanyakan dalam hati apakah saya benar – benar menginginkannya apa yang sebenarnya saya sangat menginginkan ?? Maka anda bisa membuat persentase berapa % anda akan berencana atau teknis dan berapa % anda harus melakukan atau merelasisasikan. Tentunya semua itu tergantung pilihan anda karena andalah yang paling mengerti situasi yang anda inginkan. Misalnya teknis 30% dan Realisasi 70% .Pilihlah dengan hati nurani anda , Insya Allah kebahagiaan akan muncul setelah anda memiliki rencana yang matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar